Creative Talk 2016 – Malang

[slider width=”100%” height=”100%” class=”” id=””][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/sortir-04.jpg[/slide][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/sortir-05.jpg[/slide][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/sortir-08.jpg[/slide][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/sortir-03.jpg[/slide][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/sortir-01.jpg[/slide][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/5.jpg[/slide][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/4.jpg[/slide][slide type=”image” link=”” linktarget=”_self” lightbox=”no”]https://bcic-ikm.net/wp-content/uploads/2016/06/1.jpg[/slide][/slider][fusion_text]

[dropcap color=”#e62129″ boxed=”no” boxed_radius=”8px” class=”” id=””]C[/dropcap]reative Talk BCIC merupakan wadah sharing insan kreatif  Indonesia. Creative Talk Malang yang didukung juga oleh Malang Creative Fusion, diadakan di Graha Theater Polinema, Malang pada tanggal 28 Mei 2016. Malang merupakan kota pertama dari serangkaian roadshow di 3 kota yaitu Malang, Yogyakarta dan Makassar. Tujuan utama kegiatan ini untuk berbagi wawasan dari para pelaku kreatif, bukan hanya dari bidang kriya dan fashion namun juga merambah ke bidang lain seperti bisnis kreatif.

Selain sebagai wadah berbagi wawasan, acara ini juga menjadi media sosialisasi kegiatan BCIC dan Kompetisi Nasional dalam bidang kriya dan fesyen yaitu IFCA (Indonesian Fashion and Craft Awards) yang diadakan oleh BCIC yang bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian.

Sebagai pembicara dalam acara ini mengundang para pelaku kreatif terutama di bidang fesyen, kriya dan bisnis kreatif seperti Musa Widyatmodjo (Desainer Fesyen), Genie Anggita (Innovation Design Center), Agus Windharto (Desainer Produk), Abie Abdillah (Desainer Furniture), dan Keenan Pearce (Creativepreneur).

Acara ini dibuka dengan fashion show persembahan dari Komunitas Fashion Polinema. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Disperindag dan Pembantu Direktur II Polinema, dan sesi pertama diisi oleh Abie Abdillah dengan tajuk “Design with Dignity”.

Abie Abdillah berbagi wawasannya mengenai desain dari kacamata seorang desainer kriya khususnya rotan. Beliau juga berbagi cerita mengenai Studio Hiji, studio yang dirintis oleh beliau di Jakarta. Awal mula dari studio ini terinspirasi oleh kekayaan Indonesia akan bahan alami yang melimpah, namun pengambilan bahan alami tanpa control menyebabkan deforestasi, kelangkaan dan permasalahan lingkungan lainnya. Indonesia juga terkenal dengan pengrajinnya yang termapil. Studio Hiji memanfaatkan bahan baku asli Indonesia yang melimpah dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan mempekerjakan pengrajin Indonesia yang berkualitas dan terampil. Bagi Abie Abdillah, desain yang baik adalah desain yang mampu menciptakan kesatuan antara estetika, proses, kerajinan dan bahan. Tambahnya “Dengan menggabungkan aspek – aspek yang kita percaya bahwa furnitur dapat memberikan bukan hanya kenyamanan, utilitas dan keindahan, namun juga mengekspresikan value dan membentuk sebuah cerita dari tiap karya yang kita ciptakan”.

Dalam berkarya Keenan tak lepas dari prinsip hidupnya bahwa, “Pressure is Good for You”. “Karena tak jarang ide – ide kreatif kita muncul ketika banyak tekanan yang mengharuskan kita berkarya dan menggali ide lebih dan lebih baik lagi”.

Setelah sesi pertama selesai dan masuk jam makan siang, ada coffee break bagi para peserta. Peserta pun membludak memenuhi antrian di bangku penukaran kupon makan. Selain coffee break, peserta juga bisa menikmati jajanan kuliner malang di stand kuliner yang berada tepat didepan bangku penukaran kupon. Setelah coffee break, acara dilanjutkan ke sesi kedua.

Sesi kedua di isi oleh seorang sociopreneur, Art Director Innovation Design Center yang merangkap sebagai Art Director di BCIC, Genie Anggita yang berbagi wawasan kreatif dengan materi “Judge by It’s Cover”.  Beliau berbagi ilmu mengenai seluk beluk branding dan menceritakan studi – studi kasus yang merupakan proyek dari BCIC sendiri. Beliau berbagi pula mengenai pengalaman beliau melakukan riset di Raja Ampat Papua, dalam rangka branding Raja Ampat. Menurut kacamata beliau desain terbaik adalah desain yang dibentuk dengan cinta.

Sesi ketiga sekaligus penutup diisi oleh Keenan Pearce, seorang pelaku dalam bisnis kreatif, CEO Makna Creatif dan pendiri Euphoria Project yang berbagi kisah kreatifnya yaitu “Design Thinking”. Keenan berbagi pengalamannya selama berkarya dalam dunia bisnis kreatif.  Mulai dari kebingungannya setelah lulus dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta, hingga dia memutuskan untuk mendirikan Makna Creative berkolaborasi dengan Ernanda Putra, desainer, fotografer sekaligus sahabatnya sendiri. Makna Creative merupakan sebuah agensi kreatif yang mencintai keindahan dan mengembangkan konsep branding, aktifasi sosial media dan elegansi visual lainnya. Dalam berkarya Keenan tak lepas dari prinsip hidupnya bahwa, “Pressure is Good for You”. “Karena tak jarang ide – ide kreatif kita muncul ketika banyak tekanan yang mengharuskan kita berkarya dan menggali ide lebih baik dan lebih lagi”. (rexsa)

[/fusion_text]