M Bloc Design Week atau yang populer disingkat dengan MBDW kembali digelar di tahun 2024, pagelaran festival design ini sudah kali ke-3 diselenggarakan oleh M Bloc. Sebagai salah satu festival desain tahunan, M Bloc Design Week akan menjadi sebuah program untuk komunitas desain di Indonesia yang diharapkan bisa menjadi tempat berbagi ide kreatif dari para desainer dan juga pikiran-pikiran masyarakat mengenai karya desain yang akan melahirkan bentuk-bentuk desain baru yang unik, fungsional, dan bermanfaat bagi masyarakat dan budaya Indonesia yang beragam.

Keberadaan M Bloc Design Week juga berpotensi untuk komunitas-komunitas desain di Indonesia untuk dapat berdiskusi dan bertukar pikiran yang akan membuahkan sebuah pemikiran-pemikiran cemerlang baru untuk memajukan kualitas desain Indonesia. Dari tanggal 27 September hingga 6 Oktober, M Bloc Design Week juga dilangsungkan di 8 titik venue satelit dari M Bloc yang tersebar di kota-kota di Indonesia, yaitu di Pos Bloc Medan, Fabriek Bloc Padang, Pos Bloc Jakarta, M Bloc Jakarta, JNM Bloc Jogja, Lokananta Solo, Pos Bloc Surabaya, dan Uma Seminyak. 

Festival design ini tentu menargetkan kepada komunitas desainer dan arsitek, pelajar dan akademisi, industri kreatif dan manufaktur, masyarakat umum yang tertarik dengan desain dan berkelanjutan dimana mereka semua diharapkan dapat saling berbagi, menginspirasi dan menciptakan suatu karya dengan nilai yang “berdampak” bagi keberlangsungan lingkungan dan masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Co-Founder M Bloc Space dan Founder Uma Seminyak, Mas Jacob Gatot Sura, dimana concern dan idealisme beliau yang besar terhadap issue sustainability, yang tergambar dari karyanya merancang dan mendesain ruang publik yang sangat memperhatikan sisi sustainability hingga mampu memberi dampak positif pada lingkungannya.

M Bloc Design Week pun bagian dari inisiasinya dalam rangka membangun sebuah platform untuk industri kreatif yang berkelanjutan dengan mempertemukan berbagai bidang design dan bersama membuat dampak positif melalui edukasi dan inovasi untuk masyarakat luas, tentunya melalui karya design. Hal ini juga selaras dengan tujuan Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) melalui program Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) sebagai kompetisi desain nasional kepada para desainer muda di seluruh Indonesia untuk menciptakan desain yang inovatif dan berdampak untuk mewujudkan industri yang inklusif dan berkelanjutan pada sisi lingkungan, sosial, ekonomi, maupun budaya di bidang fesyen dan kriya di Indonesia.

Pada kesempatan kali ini, BPIFK juga turut berkolaborasi bersama dengan MBDW dan ikut berpartisipasi dalam pameran MBDW bertemakan “Daur Baur” yang berfokus pada keberlanjutan, daur ulang, dan reinterpretasi material serta ide, mencerminkan komitmen MBDW terhadap inovasi yang bertanggung jawab dan desain yang memperhatikan masa depan. Bertempat di salah satu venue satelit, Uma Seminyak. Karya dari para Finalis IFCA seperti Chigan Solid Denim Bike, Apollo Table Lamp, dan Banyu Biru tampil memeriahkan rangkaian festival MBDW di Uma Seminyak. 

Chigan Bike merupakan hasil karya dari desainer Andhika Muhammad Ramadhani yang mendapatkan ide produk frame sepeda dari material olahan pakaian denim bekas tidak layak pakai dan sisa garmen. Dapat disebut juga sebagai material tekstil komposit, terdiri dari dua bahan utama yaitu pakaian denim dan resin. Produk ini dibuat dan diharapkan dapat memiliki impact besar pada masyarakat terutama anak muda. 

Apollo Table Lamp merupakan produk lighting untuk interior yang memberikan ambient light pada ruangan. Produk ini mengusung tema sustainable dan recycle. Material yang digunakan adalah bambu dan recycle plastik. Bambu sebagai material yang sangat sustainable dapat diperoleh melimpah di Indonesia. Material kedua adalah hasil dari daur ulang plastik menjadi lampshade dari lighting ini. Proses pembuatan Apollo berkolaborasi dengan 2 UMKM yaitu UMKM yang bergerak di bidang produk bambu dan UMKM yang bergerak di bidang recycle plastik, dan dibuat oleh desainer Vincent Aldi Masella. 

Sama dengan konsep Apollo Table Lamp, Banyu Biru pun merupakan karya hasil kolaborasi desainer I Putu Arya Finkayana bersama dengan 3 UMKM yaitu D’Network (komunitas Difabel-Preneur yang berkecimpung dalam jahit dan rajut), Hands Jeans (dalam bidang produksi), dan NOOL Upcycle Bag yang mensupport material prastik press. Banyu Biru merupakan sebuah ide konsep yang memadukan ​​penggunaan kain jeans bekas pakai dengan plastik kresek/kantong plastik bekas yang di press kedalam sebuah tas yang multifungsi, kuat dan unik. Banyu Biru ingin menyuarakan tentang isu pencemaran lingkungan akibat limbah sampah plastik dan kain jeans yang dimana diharapkan, melalui pemanfaatan limbah tersebut mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan di Bali.

Sobat IKM, jangan lupa untuk menghadiri M Bloc Design Week 2024 yang ada di kota mu, ya!

powel

Admin

Author