Workshop Pemasaran Digital

 

Bali — Dalam upaya mendukung Industri Kecil Menengah (IKM) bersaing di era padat informasi digital saat ini, Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kreatif (BPIFK) / Bali Creative Industry Center (BCIC) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan workshop digital marketing. Digelar pada Senin, 27 Mei 2024 lalu kegiatan ini merupakan bagian dari Workshop Business Series.

 

Berkolaborasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), acara ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan pemerintah dalam berkontribusi mendongkrak perekonomian negara serta mendorong transformasi digital di kalangan pelaku IKM agar mereka mampu bersaing dan berkelanjutan.

 

Dengan tajuk “Workshop Pemasaran Digital Bagi Industri Kecil dan Menengah”, kegiatan ini menghadirkan mentor-mentor dari BPIFK. Workshop yang diadakan di Gedung Ruang Kelas Lantai 1 Balai Diklat Industri Denpasar ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari pelaku industri fesyen, dan kriya.

 

Selama workshop berlangsung, para peserta mendapatkan pelatihan intensif mengenai strategi pemasaran digital, hingga mengenali perilaku konsumen. Sesi pertama yang diisi oleh M. Setiawan Kusmulyono, Mentor Inkubator Bisnis di BPIFK sekaligus akademisi di Universitas Prasetiya Mulya mengajak peserta memahami pentingnya mengenali perilaku konsumen agar bisnis pelaku industri senantiasa relevan dan terus dibeli oleh konsumen.

 

Menambahkan pentingnya mengenali konsumen, Setiawan mengingatkan peserta, kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pelaku usaha pemula adalah membangun sesuatu yang tidak diinginkan pasar.

 

“Kesalahan yang sering dilakukan oleh usaha pemula adalah tidak mengetahui kebutuhan pasar yang sebenarnya, sehingga membangun sesuatu yang tidak diinginkan oleh pasar. Selain itu, banyak pengusaha yang tidak melakukan riset terlebih dahulu, atau tidak memiliki pengetahuan seputar pasar yang akan dijangkau, bahkan mungkin mengedepankan ego pribadi,” imbuhnya.

 

Setiawan juga menambahkan, tujuan melakukan riset pasar atau konsumen adalah untuk memahami perjalanan pengambilan keputusan mereka dalam membeli sebuah produk. Mulai dari ketidaktahuan mereka terhadap produk, hingga kemungkinan mereka sampai ke tahap merekomendasikan produk yang dikonsumsinya kepada orang lain. 

 

Mengupas lebih dalam tentang pemasaran digital, Isti Budhi Setiawati, yang juga Mentor Inkubator Bisnis di BPIFK sekaligus Chief Operating Officer Be Corp menjelaskan pola perilaku terkini, yakni perilaku pelanggan yang telah menggunakan media sosial untuk menemukan produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Isti juga mengajak peserta untuk memahami penentuan platform pemasaran digital dengan produk yang dipasarkan.

 

Isti menambahkan langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemasaran digital adalah dengan menempatkan fokus bisnis pada konsumen. Contohnya seperti, memperhatikan konsumen dengan seksama, menganalisis perilaku konsumen, dan menyadari situasi yang dihadapi oleh konsumen agar dapat memberikan layanan terbaik melalui produk yang dijual.

 

Di penghujung sesi, peserta mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi dan merealisasikan materi yang telah didapat dengan diberi ‘tugas’. Tugas tersebut adalah mengurai bisnis mereka untuk memahami perilaku konsumen, dan menyusun strategi pemasaran digital, seperti menentukan keunggulan produk, kompetitor bisnis, strategi mempromosikan channel digital, hingga menentukan sumber daya yang dibutuhkan.

 

Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang berjejaring bagi pelaku industri, memungkinkan pelaku-pelaku industri menjalin kerjasama, dan berbagi pengalaman dengan sesama pelaku industri dari sektor yang sama.

powel

Admin

Author